SOAL MEMBACA (Bahasa Indonesia)



Kerja Bakti di Sekolah
Hari masih pagi. Matahari belum begitu tinggi. Hari itu hari Sabtu. Anak-anak kelas III SD Cempaka Putih tiba-tiba berhamburan keluar dari kelas. Mereka berlari-lari sambil bercanda dengan teman-temannya. Anak-anak itu berlari menuju halaman sekolah.
Mereka membawa alat-alat untuk kerja bakti, seperti sabit, sapu lidi, sekop, dan tempat sampah. Mereka akan bekerja bakti membersihkan halaman sekolah. Kerja bakti itu dipimpin oleh Bu Aminah. Sebelum kerja bakti dimulai, dibuat kelompok kerja lebih dahulu. Hal ini untuk memudahkan anak-anak bekerja dan tidak saling berebut.
Kelompok kerja itu terdiri atas lima kelompok. Setiap kelompok beranggotakan enam anak. Kelompok satu dipimpin oleh Amat. Kelompok dua dipimpin Anita. Kelompok tiga dipimpin Doni. Kelompok empat dipimpin Ratna. Kelompok lima dipimpin Rita. Mereka adalah anakanak yang suka bekerja dan bertanggung jawab sehingga ditunjuk menjadi ketua kelompok.
Dengan dipimpin oleh ketua kelompok masing-masing, mereka bekerja dengan giat. Acara kerja bakti itu pun cepat selesai. Halaman sekolah menjadi bersih.
(R. Nirbaya, 2006)



Jawablah dengan benar di buku tugasmu!

  1. Kapan anak kelas III SD Cempaka Putih melakukan kerja bakti?
  2. Apa saja alat kerja bakti yang dibawa anak-anak kelas III?
  3. Apa yang dibersihkan anak-anak kelas III dalam kerja bakti?
  4. Satu kelompok kerja bakti beranggotakan berapa anak?
  5. Mengapa Amat, Doni, Anita, Ratna, dan Rita dipilih menjadi ketua kelompok?



Menolong Korban Bencana Alam

Siang itu Santi baru tiba di rumah. Setelah ganti baju dan mencuci kaki, ia melepas lelah di depan televisi. Sambil melepas lelah, mata dan telinganya tak lepas dari berita yang ditayangkan di televisi.
Dari berita televisi, ia dapat mengetahui bahwa di manamana terjadi banjir, gempa, dan tanah longsor. Dalam hati ia berkata, “Kasihan mereka yang rumahnya terendam banjir. Seandainya aku dapat menolong mereka, apa yang dapat kulakukan untuk meringankan penderitaan mereka?”
Keesokan harinya, ia memberitahukan berita dari televise itu kepada teman-temannya di kelas. Ia mengajak temantemannya untuk ikut membantu para korban.
“Kasihan mereka. Aku membayangkan, bagaimana jika kejadian itu menimpa kita. Aku mempunyai rencana untuk memberi sedikit sumbangan kepada mereka,” kata Santi.
“Ah ..., kamu mau cari perhatian saja, biar disayang Pak Guru. Begitu maksudmu, ‘kan?” seru Tono.
“Hai ..., Ton! Jangan menuduh begitu! Maksud Santi bagus, aku setuju dengan pendapat Santi,” kata Dito.
“Terserah kamu saja, aku tidak akan membantu. Lebih baik uangku kugunakan untuk jajan daripada membantu korban bencana banjir. Benar tidak, teman-teman?” Tanya Tina dengan maksud menghasut teman-temannya.
“Setuju ...!” sahut beberapa anak serempak.
Santi tidak kehabisan akal. Ia mengajak teman-temannya yang sependapat dengannya, seperti Dito,  Lina, dan Cici, untuk berunding. “Bagaimana kalau kita mengusulkan pendapat kita kepada Pak Guru?” tanya Santi.
“Aku setuju, biar nanti Pak Guru yang mengajak temanteman lain untuk membantu korban banjir,” kata Lina.
Mereka pun menuju kantor guru. Santi mengusulkan agar anak-anak di SD Cempaka Putih itu diajak untuk membantu korban bencana alam dengan cara menyumbangkan uang, pakaian bekas, atau yang lain. Bantuan akan disalurkan lewat PMI. Ia juga mengusulkan agar yang menyerahkan sumbangan ke PMI itu adalah Tono. Pak Guru setuju dan segera mengumumkan kepada anak-anak untuk mengumpulkan uang dan pakaian bekas.
Mendengar hal itu, Tono marah. Ia jengkel kepada Santi karena mengusulkan kepada Pak Guru untuk menyumbang korban bencana banjir. Tono dan beberapa temannya tetap menolak untuk menyumbang. Uang dan barang telah terkumpul, kemudian Pak Guru memanggil Tono dan teman-temannya untuk menyerahkan sumbangan itu ke PMI. Tono kaget mendapat tugas dari Pak Guru itu. Ia sangat malu karena tidak mau ikut menyumbang.
Ia malu kepada Santi dan teman-temannya karena telah menuduhnya mencari perhatian. Tono kemudian minta maaf kepada Santi. Ia akhirnya ikut mendukung Santi dengan cara mengajak temantemannya ikut menyumbang. Tono, Santi, Lina, dan Cici berangkat bersama-sama ke PMI untuk menyalurkan bantuan itu.
(R. Nirbaya, 2006)





Jawablah dengan benar di buku tugasmu!
a.       Bagaimana watak tokoh Santi?
b.      Bagaimana watak tokoh Tono?
c.       Watak siapakah yang perlu dicontoh? Mengapa?
d.      Melalui apa bantuan untuk korban bencana alam disalurkan?
e.       Siapa yang membawa dan menyerahkan bantuan?









Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Mengenai Saya

Statistik Blog

Cari Blog Ini

Recent Posts

MOTTO

Kecerdasan berfikir akan tercermin pada akhlak yang mulia

Orang yang berilmu akan lebih tinggi derajatnya

Kekayaan abadi adalah ilmu yang bermanfaat

Tak ada kata terlambat untuk belajar, belajar sampai tutup usia

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.