Jum'at pagi, tidak seperti biasanya, di halaman sekolah SD PLTU Suralaya Wukir Retawu, anak-anak berbaris dengan berbagai macam pakaian adat, kebaya ala Kartini, dan batik. Yang putri tampil cantik-cantik, yang putra juga tampil ganteng-ganteng. Tidak ketinggalan bapak dan ibu guru, yang ibu-ibu tampil memakai kebaya, sedangkan bapak-bapak mengenakan baju koko, memakai peci, celana panjang hitam, dan sarung. Beberapa orang tua siswa juga ikut menyaksikan acara tersebut.
Tanggal 21 April 2016 diperingati sebagai hari Kartini, sedangkan hari itu adalah hari Jum'at tanggal 22 April 2016 juga ada Hari Bumi. Jadi SD PLTU Suralaya Wukir Retawu sekaligus memperingati Hari Kartini dan Hari Bumi. Untuk memperingati Hari Kartini diadakan pawai keliling komplek PLTU Suralaya, sedangkai untuk Hari Bumi setelah pawai, diadakan acara lomba mewarnai, membuat poster, dan artikel tentang Hari Bumi. Bersamaan dengan itu juga akan datang tim penilai sekolah Adiwiyata dari propinsi Banten, yang akan meninjau kondisi fisik dan dokumen sekolah terkait program Adiwiyata, yaitu program pemerintah untuk sekolah yang peduli dan cinta lingkungan.
Sebelum pawai anak-anak berkumpul di lapangan dengan berbagai pakaian adatnya, ada Padang, Jawa, Maluku, Lampung, Sunda, Banten, Palembang, dll. Suasana tampak ceria dan meriah, diiringi Marching Band Gita Wahana Indonesia Power. Anak-anak menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini bersama-sama. Kepala Sekolah juga membuka acara dengan memberikan pengantar tentang pentingnya semangat perjuangan Kartini, serta pentingnya memiliki perilaku yang baik untuk menjaga bumi tetap asri dan lestari.
Pawaipun dimulai dengan spanduk di depan, diikuti tim Marching Band, kemudian berurutan dari kelas 1 hingga kelas 6 berbaris berjalan menuju gerbang sekolah. Cuaca agak sedikit mendung, namun anak-anak terlihat antusias mengikuti kegiatan. Rute pawai adalah dari jalan raya, lalu belok kiri ke arah komplek, naik ke atas, hingga turun dan kembali ke sekolah melalui jalur belakang. Sempat terjadi hujan ketika masih berada di komplek, sehingga anak-anak bersama guru harus menepi dan berteduh sebentar di halaman rumah warga sekitar 15 menit. Anak-anak menjadi terpisah ke dalam beberapa kelompok untuk berteduh dari hujan. Ketika hujan agak mereda, perjalananpun dilanjutkan.
Di sekolah acara dilanjutkan di kelas masing-masing, ada penilaian kostum pakaian adat dari komite sekolah. Sehingga sambil lomba mewarnai, membuat poster, dan membuat artikel Hari Bumi, anak-anak tetap memakai pakaian adat. Pak Ali yang jago melukis juga tak ketinggalan membuat lukisan tentang Hari Bumi, menampilkan gambar bumi yang sedang menangis karena di permukaannya penuh dengan polusi dan sampah. Lukisan ini untuk menginspirasi anak-anak yang mengikuti lomba.
Ibu-ibu Kartini di kantor juga tidak ketinggalan menyiapkan hidangan untuk bapak dan ibu guru, ada soto ayam, donat, buah-buahan dan minuman segar, cocok untuk dinikmati di sela-sela acara, nyammm... :).
Sekitar pukul 10.00 tim penilai sekolah Adiwiyata juga tiba di sekolah, sambil acara tetap berlangsung, beberapa orang guru bersama kepala sekolah, komite, dan beberapa perwakilan siswa berkumpul di lantai 2 untuk menyambut dan mendapatkan penilaian, pengarahan, koreksi, dan pembinaan dari tim penilai sekolah Adiwiyata propinsi Banten. Semoga SD PLTU Suralaya Wukir Retawu bisa terus maju hingga menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Nasional, hingga Adiwiyata Mandiri. Aamiiin.
Mudah-mudahan dengan peringatan Hari Kartini dan Hari Bumi ini, dapat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa-siswi, agar memiliki perilaku semangat belajar dan berjuang seperti Ibu Kartini, dan semangat untuk mencintai lingkungan dan menjaga bumi yang tercinta. Sesuai visi sekolah yaitu, CERIBEL CILI. Cerdas, Religius, Beretika, Berwawasan Global, dan Cinta Lingkungan